Manfaat air dengan kandungan ozon, atau air berozon, dapat meluruhkan residu pestisida yang masih melekat pada buah dan sayur-sayuran. Air berozon itu juga dapat mengoksidasi logam berat yang menempel sekaligus mampu membunuh bakteri, virus, atau jamur.
"Karena manfaat-manfaat yang diperoleh seperti itulah diciptakan sebuah reaktor untuk menghasilkan air berozon," kata pcncipta reaktor air berozon, Anto Tri Sugiarto, periset pada Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi pada Lembaga Ilmu Pcngetahuan Indonesia (LIPI), Rabu (22/4), di Serpong, Tangerang.
Air berozon mampu mensterilkan tidak hanya buah dan sayuran. Menurut Anto,air berozon juga dapat digunakan di rumah-rumah sakit untuk mensterilkan peralatan kedokteran.
Buah dan sayuran yang dieuci dengan air berozon tidak hanya meningkatkan potensi kesehatan konsumen, tetapi juga berdampak pada ketahanan produk yang akan menguntungkan konsumen.
"Dari hasil uji coba pada komoditas tomat, tomat yang dicuci dengan air berozon bisa tetap segar sampai melewati masa 27 hari, sedangkan yang tidak dicuci sudah terlebih dulu membusuk," kata Anto.
Pengujian pada tomat itu, lanjut Anto, menunjukkan air berozon sekaligus dapat dijadikan sebagai pengawet buah dan sayuran yang tanpa mengandung risiko buruk bagi kesehatan konsumennya. Pemanfaatan air berozon untuk perlakuan masa pascapanen buah dan sayuran akan sama-sama menguntungkan bagi konsumen dan produsennya.
Teknologi dasar pada reaktor air berozon yang didaftarkan patennya sejak 2003, menurut Anto, terletak pada teknologi pembuatan plasma. Teknologi plasma itu yang mengubah aliran oksigen menjadi ozon. Kemudian di dalam reaktor itu ozon akan bercampur dengan air bersih yang dialirkan.
"Air yang keluar dari reaktor itu akan menjadi air berozon," kata Anto.
Paten untuk teknologi reaktor air berozon hingga kini memang belum sampai ke tangan Anto. Akan tetapi, Anto sudah banyak mengenalkan teknologi ini kepada para pelaku dunia agroindustri.
"Produksi reaktornya tidak terlampau mahal. Untuk aliran air berozon satu liter tiap satu menit kira-kira hanya membutuhkan biaya Rp 5 juta," kata Anto.
Selengkapnya...
Sunday, May 10, 2009
Bandung - Tidak ingin tergantung dengan luar negeri, radar maritim buatan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET LIPI dan PT Solusi 247 divisi Radar and Communications System (RCS) ini dirancang dengan kandungan konten lokal lebih dari 40 persen.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Telekomunikasi LIPI-PPET Dr Mashury saat berbincang dengan detikINET usai Seminar Radar Nasional III 2009 di ruang Embassy, Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Kamis (30/4/2009) petang.
"Walaupun sebagian besar komponen masih impor, namun dengan meningkatkan konten lokal, ketergantungan terhadap luar negeri bisa dikurangi. Saat ini lokal kontennya mencapai lebih dari 40 persen," paparnya.
Konten lokalnya meliputi software dan beberapa komponen mekanik seperti dudukan hardware, duduk motor dan antene serta beberapa komponen pasif seperti filter frequensi radio, antene, dan low noise amplifier (khusus bagian penerima).
"Untuk software 100 persen kita buat sendiri. Beberapa hardware, saya yakin secara teknologi kita mampu memproduksi sendiri. Dengan memproduksi sendiri komponen pasif kita bisa menekan harga jualnya," ungkapnya.
Mashury mencontohkan komponen power amplifer (bagian pemancar). Menurutnya jika komponen tersebut bisa diproduksi sendiri maka harganya hanya sepersepuluh dari harga jualnya di pasaran. "Fasilitas riset kita sudah memadai, tunggu saja," ucapnya yakin.
Sejak tahun 2006, PPET LIPI telah mengembangkan dua versi radar. Yakni radar pengawas pantai dan radar navigasi kapal. Dalam pengembangannya, radar maritim
tersebut diberi nama sementara Indonesian Radar (Indra).
Setelah lolos sejumlah tahapan tes, dalam kesempatan yang sama nama Indra-1 diganti menjadi Indonesia Sea Radar (Isra). Sedangkan Indra-2 saat ini masih dalam tahapan uji coba dan nantinya dalam versi produksi, nama Indra-2 akan berganti menjadi Indera.
Isra saat ini dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan hasil kreasi anak bangsa. Fitur tersebut antara lain peta vektor, data sistem informasi maritim AIS (automatic identification system), data GPS dan data kompas yang terintegrasi dengan display. Ukuran kedua radar juga jauh lebih kecil.
Kedua radar ini juga menggunakan teknologi frequency-modulated continous wave (FMCW) sehingga konsumsi daya dan ukuran radar jauh lebih kecil ketimbang radar-radar yang ada di pasaran.
sumber: www.detikinet.com
Selengkapnya...

Potensi tenaga air tersebar hampir di seluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 MW, sementara pemanfaatanya baru sekitar 2,5 persen dari potensi yang ada. Turbin air sebagai alat pengubah energi potensial air menjadi energi torsi / putar yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak generator, pompa dan peralatan lain. Untuk daerah / lokasi yang mempunyai sumber energi air sangatlah menguntungkan apabila memanfaatkan teknologi turbin air.
Keunggulan :
Beberapa kelebihan dari PLTMH antara lain :
Potensi energi air yang melimpah;
Teknologi yang handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun;
Teknologi PLTMH merupakan teknologi ramah lingkungan dan terbarukan;
Effisiensi tinggi (70-85 persen).Spesifikasi teknis :
Dengan memakai rumus di bawah ini, bisa dihitung kapasitas PLTMH sesuai dengan spesifikasinya :
P = r x g x Q x H x eff (Watt)
Sebagai contoh disini diberikan data spesifikasi teknis untuk tipe DASTEL 400CF.
DASTEL 400CF
Net Head Hnet meter 10 15 20 30 40
Debit Q m3/s 0,61 0,75 0,86 1,10 1,22
Diameter Runner Do meter 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
Putaran turbin N Rpm 315 386 446 546 630
Power Ps kW 42 78 119 229 338
Efisiensi h ,71 0,71 0,71 0,71 0,71
Lebar runner Bo meter 0,60 0,61 0,60 0,63 0,60
Diameter pipa Dia in 35 38 41 47 49
Selain tipe ini, telah dikembangkan pula tipe DASTEL 100,150 dan 200CF.
Aplikasi :
Sejauh ini, PLTMH ini telah diaplikasikan di antara lain Kampung Cibunar, Desa Pager Ageung, Tasikmalaya.
Kontak :
Pusat Penelitian Listrik dan Mekatronik
Kompleks LIPI Gd. 20
Jl. Cisitu Sangkuriang
Bandung 40135
Tel. +62 (022) 2503055
Fax +62 (022) 2504773
Selengkapnya...